PENEMUAN PENGELOLAAN LIMBAH PLASTIK
MENJADI BBM
Pada
kehidupan sehari-hari kita pasti sangat akrab dengan plastic bahkan setiap
keperluan hidup kita sangat tergantung denga bahan plastik. Mulai dari bungus
makanan, pakaian, perabotan rumah tangga, dll. Secara otomatis tingkat
permintaan pasar akan bahan plastis naik secara drastis. Seiring dengan
pemakaian plastic bertambah dari tahun ke tahun juga menambah limbah dan sampah
yang berbahan dasar plastik. Dan yang akan menanggung dampak penggunaan plastik
yang berlebihan ini adalah alam dan linkungan sekitar. Sampah plastik yang
menggunung merupakan pemandangan biasa di daerah perkotaan yang mayoritas
memiliki kebiasaan konsumtif. Penggunungan sampah plastik ini terjadi akibat
sifat bahan plastik yang tidak mudah hancur oleh organisme bakteri pengurai
yang ada di tanah. Bahan plastk akan hancur sempurna setelah 3-4 tahun.
Berbagai
cara digagas untuk menekan penggunaan plastik , namun bahan plastik yang murah,
awet, dan muda di dapat membuat penggunaan bahan plastik sulit untuk di
kurangi. Beberapa tahun ini para peneliti berusaha menemukan cara daur ulang
yang sempurna untuk memanfaatkan limbah plastik.
Beruntung
Indonesia memiliki warga Negara yang memiliki kretifitas tinggi dalam mengolah
sampah menjadi sebuah energy yang dapat dimanfaatkan bagi warga Negara yang
berada terpencil di wilayah nusantara. Salah satu penemuan itu berupa pengolaan
sampah menjadi sumber arus listrik yang sangat diperlukan bagi kehiduan
masyarakat. Peneliti Indonesia merancang sebuah proyek untuk memanfaatkan
sampah. Pemilihan proyek itu disebabkan sering mendengar keluhan tentang sampah
plastik yang sulit terurai dan keluhan masyarakat akan rencana kenaikan harga
BBM oleh pemerintah pada tahun yang akan datang.
Menurut
peneliti ternyata mengandung minyak. Bila didistilasi atau dipanaskan melalui
proses penyulingan, plastik bisa menjadi BBM. Namun, itu bergantung pada jenis
plastiknya. Plastik yang bisa disuling antara lain plastik polietilena (PE),
polypropylene carbonate (PPC), polyethylene terephthalate (PET), density
polyethylene (DPE), dan low-density polyethylene (LDPE). Guru elektronika dan
teknik mesin listrik itu sejak 2008 peneliti membuat peralatan daur ulang
sampah plastik menjadi BBM. Pemilihan proyek itu disebabkan peneliti sering
mendengar keluhan tentang sampah plastik yang sulit terurai dan keluhan
masyarakat akan rencana penaikan harga BBM oleh pemerintah.
Penentuan menggunakan limbah plastik itu ternyata melalui proses yang lama. Sebelumnya, beliau menggunakan getah buah, polimer plastik, rumput, dan air.Pada 2009, peneliti bahkan pernah memanfaatkan air dari lumpur Lapindo, tapi hasilnya kurang optimal. Keputusan menggunakan plastik itu diambil setelah peneliti melakukan kunjungan industri ke Yogyakarta. Mereka bertemu dengan peneiti-peneliti lainnya yang memunculkan ide plastik untuk memecahkan persoalan sampah plastik yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun .
Penentuan menggunakan limbah plastik itu ternyata melalui proses yang lama. Sebelumnya, beliau menggunakan getah buah, polimer plastik, rumput, dan air.Pada 2009, peneliti bahkan pernah memanfaatkan air dari lumpur Lapindo, tapi hasilnya kurang optimal. Keputusan menggunakan plastik itu diambil setelah peneliti melakukan kunjungan industri ke Yogyakarta. Mereka bertemu dengan peneiti-peneliti lainnya yang memunculkan ide plastik untuk memecahkan persoalan sampah plastik yang semakin menumpuk dari tahun ke tahun .